
Asuransi Syariah. Unsur ketidakpastian dalam perjanjian asuransi konvensional dipandang tidak sejalan dengan syarat sahnya suatu perjanjian menurut hukum Islam. Akan terjadi bahaya yang dipertanggungkan resikonya terdapat ketidaktentuan, demikian pula premi yang tidak seimbang. Adanya unsur menang kalah atau untung rugi antara pihak tertanggung dan penanggung itu menimbulkan pendapat bahwa di dalam perjanjian asuransi terdapat perjudian. Selain itu, investasi dana yang terhimpun pada perusahaan asuransi dengan jalan dibungakan menimbulkan pendapat bahwa di dalam perjanjian asuransi terdapat unsur riba.
Gadai Syariah. Gadai dalam fiqh disebut rahn, yang menurut bahasa adalah nama barang yang dijadikan sebagai jaminan kepercayaan. Sedangkan menurut syara' artinya menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Menurut Ahmad Azhar Basyir, rahn berarti tetap berlangsung dan menahan sesuatu barang sebagaimana tanggungan utang. Dalam definisinya rahn adalah barang yang digadaikan, rahin adalah orang yang menggadaikan, sedangkan murtahin adalah orang yang memberikan pinjaman.
Obligasi Syariah. Sukuk berasal dari kata sakk yang berarti dokumen atau lembaran kontrak. Sukuk digunakan secara luas oleh muslim di abad pertengahan sebagai surat yang menunjukkan kewajiban pembiayaan berasal dari perdagangan atau aktivitas komersial. Kata sakk dalam transaksi perdagangan berubah nama menjadi kata latin, cheque. Namun demikian sukuk saat ini berbeda dengan pengunaan sukuk pada awal mulanya. Saat ini, struktur sukuk mendekati konsep sekuritas konvensional, dimana proses pemilikan underlying asset ditransfer kepada sejumlah investor melalui sertifikat yang menunjukkan proporsi nilai atas asset. Jadi, sukuk adalah sebagai asset-backed security yang berdasarkan shariah complain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar